Wonderful Love : Menggapai Kesejiwaan Pasangan Suami Istri


Judul        : Wonderful Love
Penulis     : Cahyadi Takariawan
Penerbit    : PT. Era Adicitra Intermedia
Halaman   : 310 halaman

3 Desember 2023
Momen membahagiakan dalam hidup yang sangat amat ku syukuri. Pada tanggal tersebut, orang-orang menjadi saksi sahnya
sepasang muda-mudi yang awalnya asing menjadi pasutri yang halal.

Kado Istimewa
Sudah menjadi tradisi ketika walimahan diantaranya adalah mendapatkan hadiah atau kado dari tamu-tamu yang hadir. Ada satu kado yang penasaran banget mau dibuka karena dispill  ada surat cintanya. Kado itu kami dapatkan dari bunda Lidya dan Bapak Abduh. Orangtua ideologisku yang sangat membantu sekali dalam prosesku bertemu dengan suami. Bertemu beliau adalah sebuah kenikmatan  yang tak ternilai. Karena perhatian dan kepeduliannya hampir sama selayaknya orangtua biologis. Allahu yarhamukum.
 
Perhatian mereka dimulai dari proses ta'aruf ku bersama suami. Mulai dari tukaran CV, nazhar, sampai dengan akad pernikahan. Bahkan saat acara walimahan pun, beliau mempersiapkan hadiah yang sangat berekesan bagi kami berdua. Hadiah + surat cinta kolaborasi antara bunda dan bapak (Bunda yang menuliskan, bapak yang merangkai kata-katanya).

Kado istimewa itu berisikan beberapa barang yang sangat bermanfaat sekali dalam kehidupan berumah tangga. Ditambah dengan dua buku sebagai amunisi untuk mengarungi ibadah terpanjang ini. Buku yang ditulis oleh Pakar parenting yaitu Pak Cahyadi Takariawan dengan judul buku, wonderdul love dan wonderful family.


Wonderful Love 

adalah buku pertama yang kupilih untuk dibaca. Alhamdulillah, tuntas juga dibaca dalam kurang dari 3 bulan. Meskipun butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, tapi satu hal yang patut disyukuri adalah SELESAI juga pada akhirnya untuk dibaca. hehe.

Buku ini berisi 10 langkah dalam membangun kesejiwaan pasangan suami istri yaitu :

1. Berusaha saling mengerti dan memahami

2. Saling membuka diri

3. Berdamai dengan dinamika

4. Memulai dari  diri sendiri

5. Terima pengaruh pasangan

6. Merelakan diri untuk berubah

7. Menerima sisi kekurangan dan kelebihan pasangan

8. Ciptakan momentum romantis

9. Nikmati kebersamaan

10. Menjadi sahabat setia


Sepuluh langkah tersebut menjadi panduan yang sangat mendasar bagi aku dalam mengarungi biduk rumah tangga. Sebagai pasangan suami-istri yang baru saja menikah, sudah so pasti butuh banyak ilmu untuk menjalani fase kehidupan yang baru bersama orang yang bukan hanya baru tapi juga asing bagi kita. Apalagi aku bersama suami hanya berproses sekitar 3 bulan hingga akhirnya memutuskan untuk khitbah. Artinya proses pengenalan awal sudah terlalui, selanjutnya proses pengenalan lanjutan menjadi agenda sepanjang hidup yang tak akan pernah berhenti sampai maut yang memisahkan.

Dari setiap buku yang dibaca, pasti ada bebrapa bagian yang menjadi favorit pembacanya. Nah, bagian yang paling aku highlight dari buku ini adalah pada bagian langkah ke empat. delapan, dan sepuluh. Namun secara keseluruhan isi buku, benar-benar sangat informatif dan memberikan pengejaran bagi kita. Dan pastinya sudut pandang kita akan jadi luas dalam memandan satu hal dalam pernikahan.

- Memulai dari diri sendiri

Sebagai manusia apalagi kita makhluk ciptaan Allah yang diberi nama perempuan, sudah so pasti keegoan kita jauh lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Meskipun hal tersebut hanya asumsi pribadi dan tidak bisa digeneralisasi untuk semuanya. Namun yang pasti, perempuan sering banget untuk mengharapkan pasangannya untuk jadi ini dan itu, bisa ini dan itu, dan banyak hal yang lain. Langkah ke empat ini, menyaranakan setiap pasangan baik itu istri ataupun suami untuk memulai dari diri sendiri dulu sebelum mengharapkannya ada pada pasangan kita. Kita perlu melakukan atau menerapkan terlebih dahulu, harapan apa yang kita inginkan ada pada pasangan kita. Sebagai contoh, kita ingin pasangan kita berkata baik, romantis, dan sebagainya. Ya sebelum berharap dan memaksa pasangan kita untuk itu. Ya kita mulai aja dulu. sampai pada akhirnya pasangan kita juga berlajar untuk melakukan hal yang sama. Tapi goalsnya bukan perubahan pasangan kita ya. Karena itu diluar kendali kita. Kita cuman fokus ke hal-hal yang jadi kendali kita aja.

- Ciptakan Momentum Romantis

Ketika menikah, aku lebih memilih ungkapan Bangun Cinta dibandingkan Jatuh Cinta. Karena bangun cinta menjadikan seseorang akan senantiasa bergerak agar cinta itu terus terbangun kokoh dalam ikatan pernikahan. Ungkapan itu juga mendorong seseorang untuk lebih banyak berbuat dibandingkan berharap. Ungkapan yang aku yakini itu sejalan dengan langkah ke delapan dalam buku Pak Cah. Menciptakan momentum romantis ini cukup jadi tantangan bagi siapa aja yang cueknya gak ketulungan kalau ke lawan jenis. Tapi, yakin bahwa setiap orang punya definisi romantisnya masing-masing. Jadi  tidak harus dengan dinner mahal, atau ngedate mewah dulu, baru dikatain romantis.  Bahkan makan sepiring berdua aja udah berhasil buat orang lain cie-cie. Ya artinya itu juga bisa jadi momen romantis. Tapi yang paling pasti, tetap harus dipastikan pasangan kita nyaman ya.

- Menjadi Sahabat Setia

Dalam dunia pernikahan, Pak Cah menyarankan untuk setiap pasangan agar bersiap menjalani peran sebagai sahabat setia bagi pasangannya. Bukan hanya menjadi istri atau suami, ibu atau ayah, tetapi menjadikan dirinya sebagai sebaik-baik sahabat untuk pasangannya. Kemudian pertanyaan selanjutnya, bagaimana menjadi sahabat yang baik dan setia untuk pasangan?. Ternyata pak Cah juga memberikan poin-poinnya. Sehingga kita bisa tahu. Sudah sejauh apa kita  menjadi sahabat untuk pasangan kita. Apakah sudah pas atau masih banyak PR nya.

Sebagai penutup, buku ini aku rekom banget untuk siapapun pasangan muda yang baru aja nikah. Bagi yang mau akan menikah juga bisa banget baca. karena jadi bekal biar nggak terkejut banget ketika memasuki fase hidup bersama dengan pasangan. Dari buku ini, kita bisa belajar banyak hal dalam memantaskan diri mendampingi pasangan. Ternyata proses memantaskan diri tidak berhenti sampai pada akad aja. Proses tersebut akan tetap berlanjut sampai pada akhirnya kita bertemu pada waktu indah yang ditetapkanNya untuk berpisah. Sekali lagi, karena menikah adalah ibadah terpanjang. Maka, kita butuh ilmu dalam menjalaninya. bukan hanya ilmu saja. Melainkan keimanan yang senantiasa terus kita jaga setiap harinya.


Semangat berproses menjadi pasangan terbaik

Karena menikah itu ibadah terasyik


Komentar

Postingan Populer